Pengertian
Trauma kapitis adalah Cedera pada kepala yang dapat menyebabkan kerusakan yang kompleks di kulit kepala, tulang tempurung kepala, selaput otak, dan jaringan otak itu sendiri.
Tanda dan Gejala
Trauma pada kulit dan tengkorak
nyeri menetap dan setempat, bengkak disekitar fraktur, memar pada mastoid, hematom pada kulit kepala, hemoragi hidung, faring, telinga atau bawah kojungtiva
Trauma jaringan otak
hilangnya kesadaran < 10’, atau > 1o’, berjam-jam, berhari-hari, amnesia berat dan jelas,pusing mual, tanda vital menurun, pucat, kelainan neurologis, penurunan kesadaran sampai koma dalam, hemiparese ekstrimitas, pupil lebar, dsb.
Trauma atau perdarahan cerebral
hematom intracerebral, ruptur isi cerebral, TIK meningkat yg mempengaruhi haemodinamik tubuh.
PATOFISIOLOGI
KERUSAKAN JARINGAN SARAF
Klasifikasi
Menurut Hudak And Galo (97)
berdasarkan tk. Keparahan yaitu :
Cedera kepala minor/ringan
GCS 13 – 15. dapat terjadi amnesia < 30’. Fraktur (-), kontusia, hematom.
Cedera kepala sedang
GCS 9 – 12, kehilangan kesadaran > 30’ tapi < 24 jam. Dpt mengalami fraktur.
Cedera kepala berat
GCS 3 – 8, kehilangan kesadaran >24 jam. Kontusio(+). Laserasi, hematom intrakranial.
Pemeriksaan penunjang
CT-Scan
pemotraten dr bbg sisi diatur dgn komputer, untuk mengtahui adanya hemoragik, pergeseran otak.
Radiografi
Sinar X pada tlng tengkorak kepala, untuk mengetahui adanya perubahan struktur tulang, fraktur pergeseran dr garis tengah dan fragmen tulang.
Angiografi cerebral
dgn memasukan zat kontras utk mengetahui penyebab dan letak gangguan, kelainan sirkulasi cerebral spt adanya hematom.
EEG
Untuk mendeteksi adanya gelombang yg patologis dengan menempatkan elektroda pd bbg daerah tengkorak sehingga permukaan otak dpt direkam bbrp menit.
Lumbal punksi
Untuk mengetahui apakah ada sumbatan pd subaraknoid atau tidak, untuk mentahui adaya peningkatan globulin dan albumin.
Laboratorium darah
untuk mentahui GDA, ketidakseimbangan elektrolit dll.
Komplikasi
Peningkatan TIK
Herniasi intrakranial
Fraktur basis cranii
Epilepsi
Meningitis
Hipoksia
Kerusakan sistemik
Dimensia
Penatalaksanaan keperawatan
Diagnosa keperawatan :
Tidak efektifnya pola pernafasan b/d kerusakan neurovaskuler, obstruksi trakobronkial.
Resti peningkatan TIK b/d proses desak ruang akibat perdarahan, kelainan sirkulasi cerebrospinalis.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d penurunan ADH.
Gangguan pemenuhan nutrisi b/d kurang kemampuan menerima intake nutrisi akibat penurunan kesadaran.
Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan kekuatan, immobilisasi
Gangguan persepsi sensorik b/d trauma ; defisit neurologik
Penatalaksanaan keperawatan
Bersihkan luka dan lakukan penutupan pd luka terbuka dengan jahitan.
Kolaborasi untuk pemberian analgetik, antibiotik.
Bila terjadi fraktur dasar tengkorak yg biasanya mengenai sinus paranasalis atau telinga bagian tengah atau eksternal maka akan menyebabkan cairan cerebrospinal bocor maka pertahankan kebersihan nasofaring dab telinga neksternal, tutup telinga dengan kapas steril pada pasien sadar anjurkan utk menahan bersin dan menekan hidung
Atur posisi kepala lebih tinggi, pasang pipa orofaring dan pipa endotrakeal bila diperlukan, kolaborasi utk pemberian O2.kontrol tanda-tanda vital, pasang NGT sesuai indikasi, kolaborasi dengan gizi untuk nutrisi., bila diperlukan rujuk untuk tindakan operasi, terapi fisik / rehabilitasi optimal.
Penatalaksanaan medis
Nicholin ; stimulus saraf
Ulsikur (A2 Bloker) ; menetralisir asam lambung
Antibiotik
Kalneks ; anti perdarahan
Dexametason ; anti inflamasi / kortikosteroid
Ats ; bila ada luka terbuka
Cairan isotonik ( asering, Kaen 3 B dan RL)
Vit K, Vit C ; menguatkan dinding pembuluh darah dan anti koagulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar